Senin, 29 September 2008

Perkataan Di Waktu yang Tepat (Amsal 25:11)

Pertanyaannya bukan perlukah kita menyampaikan kebenaran, tetapi bagaimana mengatakannya. Mengetahui cara untuk menyampaikan kebenaran agar dapat diterima sebagai sesuatu yang dapat memperindah hidup adalah anugerah yang besar.

Dalam Pengkhotbah 12:9-10 kita membaca tentang seorang guru yang berhikmat yang mengajarkan pengetahuannya kepada umat. "Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur." Menyampaikan kebenaran adalah pekerjaan berat. Pertama, kita harus tahu dengan pasti bahwa hal itu benar. Berapa kali kita pernah merasa begitu pasti tentang sesuatu, tetapi akhirnya ternyata salah! Sumbernya harus dapat dipercaya, seperti halnya sebuah transmitter. Seorang penyampai berita harus mengetahui dengan pasti bahwa ia tidak salah mendengar, tidak ada bagian yang terlupakan, dan tidak dipengaruhi perasaan pribadinya sendiri.

Menyampaikan kebenaran tidaklah mudah. Kepekaan yang mendengar juga harus dipertimbangkan. Jelasnya, ada waktu yang tepat untuk berbicara ? yang pasti bukan di akhir hari yang melelahkan. Kadangkala adalah lebih baik untuk mendengar. Penyampai berita harus bertanya kepada dirinya apakah kebenaran ini akan membangkitkan semangat atau tidak, apakah akan memberi dorongan untuk bertumbuh atau tidak.

Efesus 4:15 menganjurkan agar kita menyatakan "kebenaran di dalam kasih". Sikap kita terhadap yang mendengar mempengaruhi bagaimana mereka menerima kata-kata kita. Nada suara maupun pandangan mata seseorang dapat menyatakan keprihatinan. Namun, kebenaran, sekalipun Firman Tuhan, dapat menyakitkan dan oleh karenanya akan ditolak bila diucapkan dari hati tanpa kasih. Penggunaan kiasan "pisau bermata dua" ditujukan kepada musuh-musuh kita, bukan teman-teman kita.

"Buah apel emas di pinggan perak" (Amsal 25:ayat 11) diperkirakan adalah bola-bola emas yang disusun dalam keranjang yang terjalin dari benang perak halus. Barang seperti ini diletakkan di atas meja sebagai hiasan, sama seperti hiasan meja di zaman sekarang. Barang hiasan demikian tentu dibuat dengan sangat hati-hati oleh tangan terampil, berharga mahal dan sangat indah. Demikianlah seharusnya perkataan kita.

Tuhan Yesus Kristus Memberkati
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GOTN

Tidak ada komentar: