Senin, 29 September 2008

Kesaksian Seorang Rahib Budha Di Myanmar (Burma)

Prakata
Kisah berikut adalah terjemahan bebas dari kesaksian yang direkam dari seorang yang hidupnya diubahkan. Ini bukan sebuah wawancara atau Biografi, tapi kisah yang dituturkan oleh orang itu sendiri. Reaksi tiap-tiap orang berbeda-beda ketika mendengar kisah ini.
Ada yang mendapat semangat, ada yang menjadi ragu, ada beberapa mengejek dan bahkan mentertawakannya. Ada juga beberapa orang yang merasa gusar dan marah, karena mereka yakin bahwa kisah ini adalah 'ocehan' dari seorang gila atau suatu penipuan yang dilakukan secara cermat.
Ada umat Kristen yang menentang karena kejadian yang radikal dan ajaib ini tidak cocok untuk mereka. Alasannya, kisah ini menimbulkan kesan seolah-olah Allah yang maha kuasa itu lemah.
Pada awalnya kami mengetahui kisah ini dari beberapa pemimpin Gereja yang berbagi pengalaman dengan kami. Para pemimpin itu sudah meneliti kisah ini dan tidak menemukan kisah ini sebagai suatu kebohongan.
Dengan pemikiran ini kami memutuskan untuk berani melangkah mengabarkan kisah ini. Kami lakukan ini bukan untuk mencari uang atau untuk mempromosikan diri. Kami hanya ingin kisah ini diketahui dan membuat orang Kristen yang percaya menilainya secara Alkitabiah. Jika Tuhan menginginkan bagian dari kisah ini untuk KemuliaanNya atau untuk membangun UmatNya, maka kami berdoa agar Roh Kudus bekerja di dalam hati setiap pembaca.
Beberapa orang menceritakan pada kami jika mereka berfikir bahwa Rahib itu tidak benar-benar mati tetapi hanya ada dalam ketidak sadaran (mati suri), dan hal-hal yang dia lihat dan dia dengar, adalah bagian dari halusinasi orang yang kena demam.
Apapun yang anda pikirkan, faktanya tetap bahwa kejadian ini secara drastis telah menjadikan orang ini hidupnya berubah 180 derajat sesudah kejadian di bawah ini. Dia tanpa rasa takut, dengan berani mengisahkan pengalamannya, dengan resiko besar, termasuk dipenjara. Dia juga dicaci maki oleh saudara-saudaranya, teman-temannya, rekan-rekannya dan diancam hendak dibunuh karena ketidaksediaannya untuk mengkompromikan kisahnya.
Apa yang memotivasi orang ini untuk berisiko? Kita mempercayainya atau tidak, kisah ini layak untuk didengarkan dan dipertimbangkan. Dalam masyarakat barat yang sinis banyak orang mendambakan bukti yang kuat untuk hal-hal tersebut Bukti yang berani dihadapkan di pengadilan. Dapatkah kita yakin tanpa ragu bahwa semua ini betul betul terjadi? Tidak, kita tidak dapat. Tetapi kami tetap merasa berkewajiban untuk mengabarkan kisah orang ini dengan kata-katanya sendiri di mana pembaca dapat menilainya sendiri.
***

Halo, nama saya Athet Pyan Shinthaw Paulu. Saya dari negara Myanmar. Saya ingin berbagi dengan anda kesaksian saya ini tentang apa yang terjadi pada saya, tetapi sebelumnya saya ingin menceritakan sedikit latar belakang saya sejak saya kecil.
Saya dilahirkan tahun 1958 di kota Bogale, di daerah delta Irrawaddy Myanmar selatan (dahulu Burma). Orang tua saya penganut agama Budha yang beriman (taat) seperti kebanyakan orang di Myanmar.
Orang-orang memanggil saya si Thitphin (yg artinya pohon). Kehidupan di mana saya bertumbuh sangat sederhana. Pada umur 13 tahun saya keluar sekolah dan mulai bekerja di perahu nelayan. Kami menangkap ikan juga udang di beberapa sungai besar dan kecil di daerah Irrawaddy. Pada umur 16 saya jadi pemimpin perahu. Saat itu saya tinggal di utara pulau Mainmahlagyon (Mainmahlagyon artinya pulau wanita cantik), di bagian utara Bogale dimana saya dilahirkan. Tempat ini kira-kira 100 mil barat daya Yangoon (Rangoon) ibu kota negara kami.
Suatu hari waktu saya berumur 17 tahun, kami menangkap banyak sekali ikan dalam jala kami. Saking banyaknya ikan yang kami tangkap, seekor buaya besar tertarik perhatiannya. Buaya itu mengikuti perahu kami dan mencoba menyerang kami. Kami jadi ketakutan sehingga dengan panik kami mendayung perahu kami menuju tepian sungai secepatnya. Buaya itu mengikuti kami dan menyerang perahu kami dengan ekornya.
Walaupun tidak ada yang mati dalam kejadian ini, serangan itu mempengaruhi kehidupan saya. Saya tidak mau lagi menangkap ikan. Perahu kecil kami tenggelam kena serangan buaya itu. Malam itu kami pulang ke kampung naik perahu tumpangan. Tak lama sesudah itu, bos ayah saya memindahkan ayah saya ke kota Yangoon (sebelum disebut Rangoon).
Pada umur 18 saya dikirim kesebuah biara menjadi Rahib muda. Kebanyakan orang tua di Myanmar berusaha mengirimkan anak laki-laki mereka ke biara Budha, setidaknya satu kali, karena merupakan suatu kehormatan mempunyai anak laki-laki melayani dengan cara ini. Kami telah mengikuti adat ini ratusan tahun.

Seorang murid yang bersemangat
Pada saat saya mencapai umur 19 tahun 3 bulan (thn 1977) saya jadi Rahib. Rahib atasan saya di biara itu memberi saya sebuah nama Budha baru yang sudah menjadi adat/kebiasaan di negara saya.
Saya dipanggil U Nata Pannita Ashinthuriya. Pada waktu kami menjadi Rahib kami tidak lagi menggunakan nama yang diberikan orang tua pada waktu lahir.
Biara tempat saya tinggal disebut Mandlay Kyaikasan Kyaing. Nama Rahib kepala ialah U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw (U Zadila adalah gelar). Dia Rahib yang sangat terkenal di seluruh Myanmar pada waktu itu. Setiap orang tahu siapa dia. Dia sangat dihargai oleh orang-orang dan disegani sebagai guru besar. Saya katakan dulu karena pada tahun 1983 dia tiba-tiba mati dalam kecelakaan mobil yang fatal. Kematiannya mengejutkan semua orang. Saat itu saya sudah 6 tahun jadi Rahib.
Saya berusaha jadi Rahib terbaik dan mengikuti semua ajaran Budha. Pada suatu tingkat tertentu saya pindah ke sebuah kuburan yang kemudian saya tinggali dan bermeditasi secara kontinyu. Beberapa Rahib yang sungguh-sungguh mengikuti kebenaran Budha melakukan hal yang saya lakukan ini. Beberapa bahkan pindah ke hutan dimana mereka hidup menyangkal diri dan miskin. Saya cari penyangkalan diri, fikiran dan keinginan, untuk menghindari penyakit dan penderitaan dan membebaskan diri dari kehidupan duniawi.
Di kuburan saya tidak takut setan, saya berusaha untuk mencapai kadamaian batin dan sadar diri sampai sampai bila ada nyamuk hinggap ditangan saya membiarkannya menggigit tangan saya dari pada mengusirnya. Bertahun-tahun saya berusaha untuk jadi Rahib terbaik dan tidak menyakiti mahluk hidup. Saya belajar pelajaran Budha suci ini seperti semua nenek moyang kami lakukan sebelum saya.
Kehidupan saya sebagai Rahib berjalan terus sampai suatu waktu saya menderita sakit keras. Saya ada di Mandalay waktu itu dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Dokter melakukan beberapa pengecekan pada saya dan memberitahu saya bahwa saya terjangkit penyakit kuning dan malaria bersamaan.
Sesudah sebulan di rumah sakit saya malah makin gawat. Dokter memberi tahu saya bahwa tak ada harapan sembuh untuk saya dan mengeluarkan saya dari rumah sakit untuk mempersiapkan kematian. Inilah penjelasan singkat masa lalu saya.
Sekarang saya ingin menceritakan beberapa hal luar biasa yang terjadi pada diri saya sesudahnya. Penglihatan Yang Mengubah Hidup Saya Selamanya.
Sesudah saya dikeluarkan dari rumah sakit saya kembali ke tempat di mana para Rahib yang lain mengurus saya. Saya makin hari makin lemah dan makin susut karena badan busuk dan bau kematian, dan akhrinya jantung saya berhenti berdenyut. Tubuh saya dipersiapkan untuk kremasi dan melalui tata cara pemurnian agama Budha.
Walaupun tubuh saya mati tapi saya ingat dan sadar dalam fikiran dan roh saya. Saya ada dalam badai besar. Angin kencang meniup seluruh daratan sampai tidak ada pohon atau apapun yang berdiri, semua rata, saya berjalan sangat cepat di jalan rata itu untuk beberapa lama. Tak ada orang lain, hanya saya sendiri, kemudian saya menyeberang sebuah sungai. Di seberang sungai itu saya melihat danau api yang sangat sangat besar. Dalam agama Budha kami tidak ada gambaran tempat seperti ini.
Pada mulanya saya bingung dan tak tahu bahwa itu adalah neraka sampai saya lihat Yama, raja neraka (Yama adalah nama untuk raja neraka dalam kebudayaan Asia) mukanya seperti singa, badannya seperti singa, tetapi kakinya seperti seekor naga (roh naga). Dia mempunyai beberapa tanduk di kepalanya. Wajahnya sangat mengerikan dan saya sangat ketakutan.
Dengan gemetar, saya tanya namanya. Dia jawab "Saya adalah raja neraka, si Perusak"! Danau Api Yang Sangat Mengerikan Raja neraka memberi tahu saya untuk melihat ke danau api itu. Saya memandang dan melihat jubah warna kunyit yang biasa dipakai rahib Budha di Myanmar. Saya memandang dan melihat kepala gundul seorang laki-laki. Waktu saya lihat wajah orang itu saya mengenalinya sebagai U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw (rahib terkenal yang mati kecelakaan mobil tahun 1983).
Saya tanya raja neraka mengapa pemimpin saya, diikat dalam danau penyiksaan ini. Saya tanya "Mengapa dia ada dalam danau api ini? Dia seorang guru yang baik". Dia bahkan mempunyai kaset pengajaran yang berjudul "Apakah anda manusia atau anjing", Yang sudah membantu ribuan orang mengerti bahwa sebagai manusia sangat berharga jauh dibandingkan binatang. Raja neraka itu menjawab, "Betul, dia seorang guru yang baik, tetapi dia tidak percaya pada Yesus Kristus. Itulah sebabnya dia ada di neraka".
Saya diberi tahu untuk melihat orang lain yang ada di dalam api itu. Saya lihat seorang laki-laki dengan rambut panjang dililitkan dibagian kiri kepalanya. Dia juga mengenakan jubah. Saya tanya raja neraka, "Siapa orang itu". Dia menjawab, "Inilah yang kau sembah, Gautama (Budha)".
Saya sangat terganggu melihat Gautama di neraka. Saya protes, "Gautama orang baik, mempunyai karakter moral yang baik, mengapa dia menderita di dalam danau api ini". Raja neraka menjawab saya "Tak peduli bagaimana baiknya dia. Ia ada di tempat ini karena dia tidak percaya pada Allah yang kekal".
Saya kemudian melihat seorang yang lain yang tampaknya memakai seragam tentara. Dia terluka di dada-nya. Saya tanya, "Siapa dia", Raja neraka berkata, "Ini Aung San, pemimpin revolusi Myanmar". Saya kemudian diberi tahu, "Aung San di sini karena dia menyiksa dan membunuh orang-orang Kristen, tapi terutama karena dia tidak percaya Yesus Kristus".
Di Myanmar ada pepatah, "Tentara tak pernah mati, hidup terus". Saya diberitahu bahwa tentara neraka mempunyai pepatah, "Tentara tak pernah mati, tapi ke neraka selamanya".
Saya amati dan melihat orang lain didanau api itu. Dia orang yang sangat tinggi dan memakai baju baja militer. Dia juga menyandang pedang dan perisai. Orang ini terluka di dahinya. Orang ini lebih tinggi dari siapapun yang pernah saya lihat. Saya bingung karena saya tidak tahu siapa itu Goliath dan Daud. Raja neraka berkata, "Goliath tercatat di Alkitab orang Kristen. Kamu tidak tahu dia sekarang, tapi kalau kamu jadi Kristen, kamu akan tahu siapa dia.
Saya dibawa ke sebuah tempat di mana saya lihat orang kaya dan miskin menyiapkan makan malam mereka. Saya tanya, "siapa yang memasak makanan untuk orang-orang itu". Raja itu menjawab, "Yang miskin harus menyiapkan makanan mereka, tapi yang kaya menyuruh yang lain memasak untuk mereka". Ketika makanan sudah tersedia untuk yang kaya, mereka duduk untuk makan.
Segera setelah mereka mulai makan asap tebal keluar. Yang kaya makan secepat sebisa mereka agar mereka tidak pingsan. Mereka berusaha keras untuk dapat bernafas karena asap itu. Mereka harus makan cepat-cepat karena mereka takut kehilangan uang mereka. Uang mereka adalah tuhan mereka.
Seorang raja yang lain kemudian datang pada saya. Saya juga melihat satu mahluk yang kerjanya menjaga api di bawah danau api agar tetap panas. Mahluk ini bertanya pada saya, "Apa kamu juga akan masuk ke danau api ini". Saya jawab, "Tidak! saya di sini untuk hanya mengamati", Bentuk mahluk yang menjaga api itu sangat menakutkan. Dia punya 10 tanduk dikepalanya dan sebatang tombak di tangannya yang pada ujungnya ada 7 pisau tajam.
Mahluk ini berkata "Kamu betul, kamu datang ke sini hanya untuk mengamati. Saya tak temukan namamu disini", Katanya "Kamu harus kembali dari mana kamu datang tadi". Dia menunjukan arah pada saya tempat terpencil rata yang saya lewati sebelumnya waktu datang ke danau api ini.

Keputusan Untuk Memilih Jalan
Saya jalan cukup lama, sampai saya berdarah. Saya sangat kepanasan dan kesakitan. Akhirnya setelah berjalan sekitar 3 jam saya sampai di sebuah jalan yang lebar. Saya berjalan sepanjang jalan ini beberapa lama sampai menemukan persimpangan. Satu jalan arah kiri, lebar. Jalan yang lebih kecil menuju ke sebelah kanan.
Ada tanda disimpang itu yang berbunyi jalan kiri untuk mereka yang tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus, jalan yang lebih kecil menuju ke kanan untuk yang percaya Yesus. Saya tertarik melihat ke mana tujuan jalan yang lebih besar itu, jadi saya mulai melaluinya.
Ada 2 orang berjalan kira-kira 300 yard di depan saya. Saya coba mengejar mereka agar dapat jalan bersama, tetapi sekerasnya saya coba tak dapat mengejar mereka, jadi saya putar balik dan kembali ke simpang jalan tadi. Saya terus perhatikan kedua orang yang berjalan tadi.
Waktu mereka mencapai ujung jalan tiba-tiba mereka ditikam. Kedua orang itu berteriak sangat kesakitan. Saya juga menjerit keras waktu melihat apa yang terjadi pada mereka. Saya sadar akhir dari jalan yang lebih lebar sangat berbahaya untuk mereka yang menjalaninya.

Melihat Surga
Saya mulai melangkah ke jalan Orang Percaya. Sesudah berjalan sekitar 1 jam, permukaan jalan berubah jadi emas murni. Sungguh murni sampai-sampai waktu saya lihat kebawah saya dapat melihat bayangan saya dengan sempurna.
Kemudian saya lihat seseorang berdiri di depan saya. Dia memakai jubah putih. Saya juga mendengar nyanyian merdu. Oh, alangkah indah dan murninya! Sangat jauh lebih baik dan berarti dibandingkan penyembahan yang kita dengar di gereja manapun di dunia.
Orang berjubah tersebut meminta saya berjalan bersamanya. Saya bertanya padanya, "Siapakah namamu", tetapi dia tidak menjawabnya. Baru sesudah saya tanya dia 6 kali orang itu menjawab, "Saya yang memegang kunci ke surga".
Surga tempat yang sangat sangat indah. Kamu tak dapat pergi ke sana sekarang tetapi kalau kamu mengikuti Yesus Kristus kamu dapat pergi ke sana sesudah hidupmu selesai di bumi". Orang itu bernama Petrus. Petrus kemudian meminta saya untuk duduk dan menunjukkan pada saya sebuah tempat di sebelah utara.
Petrus berkata, "Lihat ke utara dan lihatlah Allah menciptakan manusia". Saya melihat Allah kekal di kejauhan. Allah berkata pada seorang malaikat, "Mari kita ciptakan manusia". Malaikat itu memohon pada Allah dan berkata, "Jangan menciptakan manusia. Dia akan berbuat dosa dan mendukakan Engkau", (dalam bahasa asli Burma berarti: "Dia akan mempermalukan Engkau") Tetapi Allah tetap menciptakan manusia. Allah meniupkan nafasNya dan manusia itu hidup. Dia memberi nama orang itu "Adam". (catatan: agama Budha tidak percaya penciptaan dunia atau manusia sehingga pengalaman ini sangat besar pengaruhnya pada rahib itu).

Dikembalikan Dengan Nama Baru
Kemudian Petrus berkata, "Sekarang bangunlah dan kembalilah melalui jalan di mana engkau datang. Katakan pada orang-orang yang menyembah Budha dan menyembah berhala. Beri tahu mereka bahwa mereka akan pergi ke neraka bila mereka tidak berubah. Mereka yang membangun kuil/kelenteng dan berhala juga akan ke neraka. Mereka yang yang memberikan persembahan pada para rahib untuk mendapatkan jasa untuk mereka sendiri juga akan ke neraka. Mereka yang menyembah rahib dan memanggil mereka" (gelar kehormatan bagi rahib) akan ke neraka. Mereka yang menyanyi dan memberikan hidupnya untuk berhala akan ke neraka. Mereka yang tidak percaya Yesus Kristus akan ke neraka.
Petrus memberi tahu saya untuk kembali ke bumi dan bersaksi tentang semua apa yang telah saya lihat. Dia juga berkata, 'Kamu harus bicara dengan nama yang baru. Sejak saat ini kamu harus dipanggil Athet Pyan Shinthaw Paulu (Paulus yang kembali hidup).
Saya tidak mau kembali. Saya ingin tinggal di surga. Seorang malaikat kemudian membuka sebuah buku. Pertama-tama mereka mencari nama masa kecilku (Thitpin) dalam buku, tapi mereka tak menemukannya. Kemudian mereka mencari nama yang diberikan pada saya waktu masuk agama Budha (U Nata Pannita Ashinthuriya), tapi juga tidak tertulis disitu.
Kemudian Petrus berkata, "Namamu tidak tertulis di sini, kamu harus kembali dan bersaksi tentang Yesus pada orang-orang yang beragama Budha". Saya berjalan kembali melalui jalan emas. Saya dengar lagi nyanyian yang merdu, yang tak pernah saya dengar sebelumnya. Petrus berjalan dengan saya sampai saatnya saya kembali ke bumi.
Dia menunjukkan pada saya tangga untuk kembali ke bumi antara surga dan langit. Tangga itu tidak sampai ke bumi, tetapi berhenti di udara. Pada saat di tangga saya lihat banyak sekali malaikat, ada yang naik ke surga dan ada yang turun ke tangga. Mereka sangat sibuk.
Saya tanya Petrus, "Siapakah mereka". Petrus menjawab, "Mereka pesuruh Tuhan. Mereka melaporkan ke surga nama-nama mereka yang percaya Yesus Kristus dan nama-nama mereka yang tidak percaya". Petrus kemudian memberi tahu saya, sudah waktunya untuk kembali.

Hantu!
Tiba-tiba saya mendengar sebuah tangisan. Saya dengar ibu saya sedang menangis, "Anakku, mengapa engkau meninggalkan kami sekarang"? Saya juga mendengar orang-orang lain menangis. Saya kemudian sadar saya sedang terbujur dalam sebuah peti. Saya mulai bergerak. Ibu dan ayahku berteriak, "Dia hidup, dia hidup". Orang lain yang agak jauh tidak percaya.
Kemudian saya taruh tangan saya di kedua sisi peti itu dan duduk tegak. Banyak orang ketakutan. Mereka menjerit, "Hantu"!, dan berlari secepat kaki mereka membawanya. Mereka yang tertinggal, diam dan bergemetaran. Saya merasakan saya sedang duduk dalam cairan yang tak sedap baunya, cairan tubuh, cukup banyak untuk dapat mengisi 3,5 gelas. Itu adalah cairan yang keluar dari perut dan bagian dalam tubuhku ketika tubuhku terbujur di dalam peti mati. Inilah sebabnya orang tahu bahwa saya sudah betul-betul mati. Di dalam peti mati ini ada semacam lembaran plastik yang ditempelkan pada kayu peti. Lembaran plastik ini untuk menampung cairan yang keluar dari mayat, karena tubuh orang meninggal banyak mengeluarkan cairan seperti yang saya alami. Saya diberi tahu kemudian bahwa hanya beberapa saat lagi saya dikremasi dalam api.
Di Myanmar orang mati dimasukan kedalam peti mati, tutupnya kemudian dipaku, dan kemudian dibakar. Ketika saya kembali hidup, ibu dan ayahku sedang melihat tubuhku untuk terakhir kalinya. Sesaat lagi tutup peti akan segera dipaku dan saya akan dikremasikan.
Saya segera mulai menjelaskan hal-hal yang saya lihat dan dengar. Orang-orang merasa heran. Saya ceritakan kepada orang-orang tentang apa yang saya lihat di dalam danau api itu, dan memberi tahu mereka bahwa hanya orang Kristen yang tahu kebenaran, bahwa nenek moyang kita dan kita sudah tertipu ribuan tahun! Saya beri tahu mereka segala sesuatu yang kita percayai adalah kebohongan. Orang-orang merasa heran sebab mereka tahu rahib macam apa saya dan bagaimana bersemangatnya saya dalam pengajaran Budha. Di Myanmar ketika seseorang meninggal, namanya dan umurnya ditulis disamping peti mati.
Ketika seorang rahib meninggal, namanya, umurnya dan masa pelayanannya sebagai rahib dituliskan di samping peti mati. Saya sudah ditulis mati tetapi seperti yang anda lihat, sekarang saya hidup!

Penutup
Sejak "Paul yang kembali hidup", mengalami kisah di atas dia tetap menjadi saksi yang setia kepada Yesus Kristus. Para Gembala di Burma mengabarkan bahwa dia sudah membawa ratusan rahib lain untuk beriman kepada Yesus. Kesaksiannya jelas sekali tak berkompromi. Oleh sebab itu, pesan dia telah menyakitkan banyak orang yang tidak dapat menerima hanya ada satu jalan ke surga, Yesus Kristus.
Walaupun menghadapi penolakan yang sangat besar, pengalamannya sungguh nyata sehingga ia pernah ragu maupun bimbang. Setelah sekian tahun dalam lingkungan biara Budha, sebagai pengikut ajaran Budha yang setia, beralih menyatakan Injil Kristus sesudah kebangkitannya dari mati dan mendesak rahib yang lain untuk meninggalkan semua dewa-dewa palsu dan menjadi pengikut Yesus dengan sepenuh hati. Sebelum sakit dan matinya dia tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang ke-Kristenan.
Semua yang dia dapatkan selama 3 hari dalam kematian adalah baru dalam fikirannya. Dalam mengabarkan pesannya sebanyak mungkin pada orang-orang. Lazarus modern ini mulai membagikan audio dan video kaset mengenai kisahnya. Polisi serta pihak berwenang di Myanmar sudah berusaha sekuatnya untuk mengumpulkan kaset-kaset ini dan memusnahkannya.
Kesaksian yang baru saja anda baca adalah salah satu terjemahan dari kaset itu. Kami diberi tahu bahwa sekarang sangat berbahaya bagi warga Myanmar untuk memiliki kaset ini.
Kesaksiannya yang tak kenal takut telah membuatnya dipenjara, di mana yang berwenang telah gagal menawarkan dia untuk bungkam. Sesudah dilepaskan dia terus bersaksi tentang apa yang dia lihat dan dengar.
Keberadaannya sekarang tidak jelas. Seorang nara sumber di Burma mengatakan bahwa dia di penjara dan bahkan mungkin sudah dibunuh, sumber lain mengabarkan bahwa dia sudah dilepaskan dari penjara dan sedang meneruskan pelayanannya.

(dikutip dari www.terangdunia.com)

KESABARAN

* Amsal 14:29
Orang yang sabar besar pengertiannya,
tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

* Amsal 15:18
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi
orang yang sabar memadamkan perbantahan.

* Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang
yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut
kota.

* Amsal 25:15
Dengan kesabaran seorang penguasa dapat
diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.

* Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

* Galatia 5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,

* Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan
sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling
membantu.

* Kolose 3:12
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang
dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.

* Kolose 3:13
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.

Kesabaran
Kata sabar dalam kamus bahasa Indonesia berarti tahan menderita sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas patah hati.Berarti orang yang sabar adalah orang yang tahan menderita sesuatu, orang tidak lekas marah.Orang yang sabar bukannya orang yang tidak pernah marah, tetapi orang yang hanya marah pada waktu yang tepat.

Dalam menghadapi orang lain seringkali kita tidak sabar, terkadang kita tidak sabar dengan anak yang nakal, suami yang sembarang meletakkan kain kotor, tetangga yang suka ngegosip.Kita langsung marah-marah ketika hal - hal tersebut terjadi, di saat marah seringkali yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang tidak memberkati.

Kesabaran adalah salah satu buah-buah Roh Kudus, kita harus belajar bersabar menghadapi orang-orang yang ada disekeliling kita. Sabar bukan berarti kita konfromi dengan kesalahan, tetapi sabar berarti kita harus memahami bahwa tidak semua orang bisa atau menjadi seperti yang kita inginkan. Kita perlu memiliki kesabaran terutama menghadapi orang-orang yang mempunyai karakter yang berbeda dengan kita. Bersabar berarti mau dan rela menunggu seseorang sampai Tuhan mengubah orang itu.

Tetapi buah Roh ialah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23

Tuhan memberkati!
mail@gotn-ministry.org

Perkataan Di Waktu yang Tepat (Amsal 25:11)

Pertanyaannya bukan perlukah kita menyampaikan kebenaran, tetapi bagaimana mengatakannya. Mengetahui cara untuk menyampaikan kebenaran agar dapat diterima sebagai sesuatu yang dapat memperindah hidup adalah anugerah yang besar.

Dalam Pengkhotbah 12:9-10 kita membaca tentang seorang guru yang berhikmat yang mengajarkan pengetahuannya kepada umat. "Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur." Menyampaikan kebenaran adalah pekerjaan berat. Pertama, kita harus tahu dengan pasti bahwa hal itu benar. Berapa kali kita pernah merasa begitu pasti tentang sesuatu, tetapi akhirnya ternyata salah! Sumbernya harus dapat dipercaya, seperti halnya sebuah transmitter. Seorang penyampai berita harus mengetahui dengan pasti bahwa ia tidak salah mendengar, tidak ada bagian yang terlupakan, dan tidak dipengaruhi perasaan pribadinya sendiri.

Menyampaikan kebenaran tidaklah mudah. Kepekaan yang mendengar juga harus dipertimbangkan. Jelasnya, ada waktu yang tepat untuk berbicara ? yang pasti bukan di akhir hari yang melelahkan. Kadangkala adalah lebih baik untuk mendengar. Penyampai berita harus bertanya kepada dirinya apakah kebenaran ini akan membangkitkan semangat atau tidak, apakah akan memberi dorongan untuk bertumbuh atau tidak.

Efesus 4:15 menganjurkan agar kita menyatakan "kebenaran di dalam kasih". Sikap kita terhadap yang mendengar mempengaruhi bagaimana mereka menerima kata-kata kita. Nada suara maupun pandangan mata seseorang dapat menyatakan keprihatinan. Namun, kebenaran, sekalipun Firman Tuhan, dapat menyakitkan dan oleh karenanya akan ditolak bila diucapkan dari hati tanpa kasih. Penggunaan kiasan "pisau bermata dua" ditujukan kepada musuh-musuh kita, bukan teman-teman kita.

"Buah apel emas di pinggan perak" (Amsal 25:ayat 11) diperkirakan adalah bola-bola emas yang disusun dalam keranjang yang terjalin dari benang perak halus. Barang seperti ini diletakkan di atas meja sebagai hiasan, sama seperti hiasan meja di zaman sekarang. Barang hiasan demikian tentu dibuat dengan sangat hati-hati oleh tangan terampil, berharga mahal dan sangat indah. Demikianlah seharusnya perkataan kita.

Tuhan Yesus Kristus Memberkati
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GOTN

Minggu, 28 September 2008

HARI YANG HILANG

Bapak Harold Hill adalah presiden direktur dari perusahaan Curtis Engine di Baltimore Maryland. Perusahaan beliau adalah bergerak di bidang pendidikan ke-antariksaan dan percobaan-percobaan yang berhubungan dengan semua masalah tata surya dan alam semesta. Salah satu penemuan mereka yang dapat saya katakan menakjubkan adalah ketika mereka melakukan percobaan di Green Belt, Maryland. Percobaan mereka adalah mengecek kebenaran perhitungan manusia dalam sistem penanggalan yang dipakai sekarang ini, mengecek keabsahan dari posisi matahari, bulan, dan planet-planet di tata surya untuk jangka waktu 100 dan 1000 tahun ke belakang dari sekarang.

Sebenarnya inti utama dari percobaan mereka adalah agar mengetahui semua pergerakan alam semesta untuk masa yang akan datang, sehingga jika mereka akan mengorbitkan satelit, maka satelit tersebut akan takkan/diorbitkan pada posisi yang hampir tidak mungkin bertabrakkan dengan benda asing di alam semesta. Karena mereka berpikir bahwa sebuah satelit yang memakan biaya jutaan dollar amerika, alangkah sayangnya jika sewaktu-waktu ditabrak misalnya oleh meteor atau komet. Mereka menjalankan komputer untuk menghitung mundur untuk beberapa abad, tetapi hasil yang didapat adalah komputer selalu berhenti berproses. Mereka lakukan berkali-kali tetapi hasil yang didapat adalah sama, komputer mereka mengalami masalah penghitungan. Perlu anda ketahui, jika komputer tidak dapat melakukan suatu perhitungan, maka hasil yang didapat adalah aksi diamnya komputer, seperti tidak melakukan apa-apa.

Mereka lalu memanggil ahli mekanik komputer, karena para ahli ini berpikir bahwa ini adalah kesalahan yang dibuat oleh komputer mereka. Ketika para teknisi komputer memeriksa mesin komputer tersebut mereka tidak menemukan sedikit kesalahan pun pada mesin tersebut. Tetapi ketika para ilmuwan itu menunjukkan kesalahan yang dibuat oleh komputer, teknisi komputer juga bingung, "Apa masalahnya ya."

Mereka terus mencari kesalahan yang dibuat oleh komputer mereka, akhirnya mereka menemukan sesuatu yang membuat komputer itu tidak bekerja. Mereka menemukan adanya HARI YANG HILANG dalam jangka waktu tertentu. Mengapa bisa demikian? Mereka tidak dapat menemukan jawabannya. Akhirnya,salah seorang pekerja di perusahaan itu tetapi dari divisi yang berbeda dan seorang Kristen berkata kepada mereka, "Saya ingat ketika saya dulu sekolah minggu, guru sekolah minggu bercerita tentang matahari yang diam tidak bergerak satu hari penuh." Orang-orang di sekitarnya tidak percaya apa yang dikatakan oleh orang Kristen tadi, kata mereka, "Tolong buktikan dan tunjukkan kepada kami." Lalu orang tersebut membuka Alkitab dan menunjukkan pada mereka kitab Yosua. Alkitab menceritakan ketika pasukan Yosua dikelilingi oleh musuh-musuhnya, ia meminta kepada Tuhan agar tidak terjadi malam. Dan Alkitab mengatakan bahwa matahari, bulan, bintang dan semua tata surya diam tidak bergerak selama satu hari penuh.

Setelah pembuktian tersebut, para ilmuwan berkata, "Inilah hari yang hilang itu!" Mereka kemudian melanjutkan penghitungan hari yang hilang itu agar komputer tidak lagi berhenti berproses. Tetapi setelah program selesai diperbaiki, komputer tersebut tetap mengalami masalah, dan mereka menemukan kembali perhitungan yang baru bahwa hari yang hilang itu adalah 23 jam lebih 20 menit! Tidak 24 Jam/satu hari penuh seperti yang dikatakan dalam Alkitab. Berselang beberapa jam, pegawai Kristen tadi berkata kembali, "Saya ingat kejadian yang lain dalam Alkitab di mana matahari BERGERAK MUNDUR." Ia membuka kitab II Raja-Raja di mana Yesaya meminta kepada Tuhan agar matahari bergerak mundur sebanyak 10 derajat! Mereka terperanjat kaget, karena para ilmuwan tersebut tahu persis bahwa 10 derajat dari pergerakan matahari adalah tepat 40 menit! 24 jam permintaan Yosua kepada Tuhan dan 40 menit permintaan Yesaya kepada Tuhan adalah 24 jam dikurangi 40 menit = 23 jam lebih 20 menit.

Hampir satu hari penuh alam semesta kehilangan harinya. Tepat seperti apa yang para ilmuwan hitung dengan komputernya.

KEBESARAN TUHAN DIBUKTIKAN KEMBALI DENGAN ILMU PENGETAHUAN, ALKITAB TIDAK PERNAH SALAH!!! PUJI TUHAN.

"Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun" (Mazmur 133:1)

Tuhan Yesus Kristus Memberkati

GOTN

Hidup dalam Pimpinan Roh (Roma 8:14)

Tidak sedikit orang menyebut dirinya rindu dan mau hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Namun mengapa ketika Roh Kudus menggerakkan Anda; untuk berdamai, memberi, berdoa bahkan mungkin Roh Kudus berbicara melalui hati Anda dan juga melalui firmaNya untuk melakukan sesuatu, Anda tidak mengindahkannya?

Saudara, ketahuilah bahwa ketika Anda menundukkan ke-aku-an Anda dalam tangan Tuhan Yesus Kristus, itu berarti Anda sedang mengijinkan dan membiarkan Roh Kudus yang memimpin Anda dalam jalan dan kehendakNya.

Ketika Anda meletakkan kehendak bebas Anda dalam tangan Tuhan Yesus Kristus, itu berarti Anda sedang membiarkan Roh Kudus melahirkan bua-buah yang berasal dari padaNya.

Hidup dalam pimpinan Roh Kudus akan memberikan dampak mulia dalam hidup ini, mulai dari rasa damai, sejahtera, sukacita yang tidak dapat diperoleh dari dunia yang fana ini, petunjuk-petunjuk untuk masa-masa yang akan datang, kekuatan dan kemampuan untuk bisa melewati hidup yang penuh dengan perjuangan ini dan masih banyak lagi.

Sudahkah Anda meminta dan membiarkan Roh Kudus memimpin hidup Anda seutuhnya? Masihkah hidup Anda dipimpin oleh Roh Kudus sampai saat ini atau sebaliknya? Bila Anda belum memulainya atau mungkin sudah lama mengabaikanNya, belum terlamabat bila hari ini Anda mengambil keputusan untuk hidup dalam pimpinanNya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tuhan Yesus Kristus Memberkati - GOTN

KASIH KARUNIA

Longfellow bisa mengambil selembar kertas, menuliskan puisi dan mebuatnya berharga $60 000. Itulah berkat.

Paman Sam bisa mengambil logam dan memberi stempel rajawali padanya dan membuatnya berharga $40 Itulah uang.

Seorang pengrajin bisa mengambil kaleng bekas seharga Rp. 1000,- dan menjualnya kembali seharga Rp. 1500,-. Itulah harga

Tuhan bisa mengambil suatu kehidupan yang tak berharga, penuh dosa, membersihkannya dan memberikan Roh Kudus ke dalamnya dan menjadikannya berkat bagi orang lain. Itulah kasih karunia.

Sesudah menyerahkan dosa-dosamu kepada Allah, jangan berusaha mengambilnya lagi.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (I Yohanes 1:9).

Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:1-2).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

GOTN

Berikan Dirimu Amsal 3:27

Tadi pagi, anakmu membuat suasana gembira di tempat bermain anak-anak.? Kau sangat pandai dalam berhubungan dengan orang. Aku kagum.? ?Rumahmu sangat hangat dan nyaman. Kau berkata jujur pada orang itu tentang transaksi ini. Aku hormat padamu.?

Bukankah menyenangkan bila selalu mendengar kata-kata seperti itu? Sudah berapa kali Anda ingin mengatakan sesuatu yang membangun atau membangkitkan semangat kepada orang lain, tetapi merasa tidak enak? Memang ada risiko. Bisa saja Anda terdengar tidak tulus dan mereka menganggap Anda hanya asal bicara saja. Jadi, Anda diam saja dan kata-kata yang membangun itu tidak pernah diucapkan. Atau, mungkin setelah Anda merenungkannya, timbul niat untuk menyampaikannya secara tertulis, namun akhirnya ini pun tidak Anda lakukan. Waktu pun berlalu dan Anda kehilangan kesempatan itu selamanya.

Tentu ini bukan mengenai kata-kata saja. Adakalanya Anda mungkin melihat adanya situasi di mana sesuatu dibutuhkan dan hal itu Anda miliki dan dapat berikan, misalnya waktu, uang, ketrampilan, dan sebagainya. Contoh yang sederhana, menyeberangkan orang yang lanjut usia. Atau, mungkin di bidang keuangan. Betapa senangnya bila dapat memberi tanpa memberitahu nama!

Masih ingatkah Anda tatkala seseorang memberi sesuatu yang Anda butuhkan tepat pada waktunya, entah itu tulisan atau pembicaraan tilpon yang memberi kekuatan, pemberian proyek, atau pun sedikit uang di saat kekurangan. Sangat berarti, bukan? Jangan lewatkan kesempatan untuk memberi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Try phrases like: dramatic savings, clearance,
overstocked, reduced rates, and don't miss out.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Terry Waworundeng - GOTN

Aku tidak Ingat

Seorang hamba Tuhan yang sangat dikasihi pernah memendam rahasia dari dosa masa lampau yang terkubur dalam-dalam di hatinya. Ia telah berbuat dosa itu bertahun-tahun sebelumnya. Tiada seorang pun tahu tindakan yang dilakukannya, tetapi mereka tahu bahwa ia telah bertobat. Walaupun begitu, ia telah menderita penyesalan selama bertahun-tahun atas peristiwa itu.

Seorang wanita dalam gerejanya yang sangat mengasihi Tuhan dan mengaku mempunyai penglihatan-penglihatan yang melaluinya Yesus Kristus berbicara kepadanya. Pendeta itu, yang agak kurang percaya mengenai pengakuan wanita itu, bertanya kepadanya, Lain kali jika Anda berbicara kepada Tuhan, sudikah Anda bertanya kepadaNya dosa apakah yang dilakukan pendeta Anda selagi ia masih berada di seminari. Wanita itu bersedia.

Ketika ia datang ke gereja beberapa hari berikutnya
pendeta bertanya. Sudahkah Ia mengunjungi Anda??
Wanita itu menjawab, Sudah ?

Dan sudahkah Anda bertanya dosa apakah yang saya perbuat di seminari ?

Ya, saya sudah menanyaiNya,? sahutnya.
Nah, apakah yang dikatakanNya ? sela hamba Tuhan itu.
Ia berkata, Aku tidak ingat.

Pengampunan yang kita terima dalam Kristus itu sempurna. Sejauh menyangkut diri Tuhan, dosa kita telah berakhir dan dilupakan. Kita harus belajar untuk merasa lega dalam pengampunanNya dan melepas rasa bersalah dan aib dari dosa kita. Lalu kita dapat berjalan dalam keyakinan tentang keselamatan kita dan mengalami kelegaan dan sejahtera Tuhan. Tuhan Yesus Kristus Memberkati

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terry Waworundeng - GOTN

Kamis, 25 September 2008

SATU-SATUNYA KESALAHAN IBU

Dahulu kala di negeri Tirai Bambu, hiduplah seorang gadis bernama Lili. Ia baru menikah dan tinggal di pondok mertua indah. Dalam waktu singkat, Lili tahu bahwa ia sangat tidak cocok tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Perangai mereka sangat bertentangan; mereka tak pernah berhenti beradu mulut dan bertengkar.

Sampai suatu hari, Lili benar-benar sudah tidak tahan lagi terhadap sifat dan perlakuan ibu mertuanya. Lili bertekad untuk melakukan sesuatu. Lili pergi menemui Sang Guru, yang lihai dalam obat-obatan. Ia menceritakan situasinya dan minta dibuatkan ramuan racun untuk mengakhiri hidup sang ibu mertua!

Sang Guru berpikir keras sejenak. Ia melihat bahwa Lili sudah benar-benar gelap mata. Jika ia tidak "membantu" Lili, pasti Lili akan mencari cara lain untuk mewujudkan niatnya. Akhirnya Sang Guru berkata, "Lili, saya akan membantumu untuk mengenyahkan ibu mertuamu. Saya akan memberimu ramuan yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuh ibu mertuamu. Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan ini ke dalamnya. Lalu, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, turuti saja semua kemauannya, dan perlakukan dia seperti ibumu sendiri."

Lili menerima ramuan tersebut dan pulang untuk melancarkan aksinya. Setiap hari Lili menyuguhi mertuanya dengan makanan yang enak-enak, yang sudah "dibumbuinya". Ia menerapkan baik-baik petunjuk Sang Guru untuk mencegah kecurigaan, maka ia mulai belajar mengendalikan amarahnya, tidak menentang kemauan ibu mertuanya, dan memperlakukannya seperti ibu sendiri.

Setelah beberapa bulan, suasana di rumah itu berubah sepenuhnya. Lili menjadi mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga ia tidak pernah lagi kesal dalam meladeni ibu mertuanya. Sikap ibu mertua terhadap Lili pun berubah dan mulai mengasihi Lili seperti putrinya sendiri. Ia menceritakan kepada para kerabat bahwa Lili adalah menantu yang sangat baik. Lili dan ibu mertuanya memperlakukan satu sama lain seperti layaknya ibu dan anak yang sesungguhnya.

Lili memutuskan pergi menjumpai Sang Guru dan memohon pertolongannya sekali lagi, "Guru, tolong saya untuk menangkal racun yang telah saya berikan kepada ibu mertua saya. Ia telah berubah menjadi mertua yang begitu baik. Saya mencintainya seperti ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia mati."

Sang Guru tersenyum sembari berujar, "Lili, yang saya berikan itu hanyalah ramuan penguat badan untuk kesehatan beliau. Satu-satunya racun adalah apa yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri, tetapi racun itu pun kini telah tertangkal habis oleh cinta kasihmu. Pulanglah."

Seperti halnya seorang ibu akan melindungi anak tunggalnya, sekalipun dengan mengorbankan hidupnya sendiri, demikianlah, seyogianya kita mengembangkan cinta kasih tak terbatas terhadap segenap makhluk.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tuhan Yesus Kristus Memberkati
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terry Waworundeng
GOTN

Minggu, 21 September 2008

Pengendalian Diri

Cerita ini adalah kisah nyata yang pernah terjadi di Amerika. Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.

Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman.

Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal . Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada ke dua tangan anak kecil tersebut.

Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal . Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada ke dua tangan anak kecil tersebut.
Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.

Renungkan cerita di atas, disaat kemarahan datang langkah terbaik yang harus kita lakukan adalah berdiam diri sejenak. Jangan melakukan tindakan apa-apa karena cenderung tindakan yang kita ambil disaat suasan hati sedang marah adalah tindakan yang justru menyakiti orang ? orang yang kita kasihi.

Tuhan Yesus memberkati.

~~~~~~~~~
GOTN
email: mail@gotn-ministry.org

Mengapa?


Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)

Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)

Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)

Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)

Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, dan 11:32)

Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)

Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)

Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)

Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)

Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)

Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1)

Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1)

Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)

Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14)

Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11)

Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21)

Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31)

Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33; 2:12)

Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)

Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33) " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah !"(Mazmur 46:11a)

Tuhan Memberkati!
mail@gotn-ministry.org

Tujuh kata "Up" dalam Hidup

Ada tujuh kata "Up" dalam hidup yaitu :

* Wake Up (bangun)
Pastikan mendapat hari yang baik. ?
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!? (Mazmur 118:24)

* Dress Up ( berhias)
Cara terbaik untuk berhias adalah membubuhkan sebuah senyum. ?
Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.? (1 Samuel 16:7).

* Shut Up (berhenti bicara)
Katakanlah hal-hal yang baik dan belajarlah untuk mendengar.
Tuhan memberi dua kuping dan satu mulut, jadi Tuhan menginginkan kita mendengar dua kali dan berbicara satu kali. ?Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya? (Amsal 13:3a). ?Dengarkanlah nasehat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan? (Amsal 19:20). ? Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut? (Amsal 20:19).

* Stand Up (berdiri)
Berdirilah pada hal-hal yang engkau percayai.
Berdirilah pada sesuatu atau engkau akan jatuh dalam segala hal. ?Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang? (Galatia 6:9-10).

* Look Up (Pandanglah)
Pandanglah Tuhan dan katakanlah, ?
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku? (Filipi 4:13).

* Reach Up (capailah)
Capailah sesuatu yang lebih tinggi.
Selalulah mencoba untuk memperbaiki dirimu.

* Lift Up (naikkan)
Naikkan (panjatkan) doa-doamu. ?
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam Doa dan permohonan dengan ucapan syukur.?

Tuhan Yesus Memberkati !
mail@gotn-ministry.org

Adakah Yang Mendoakan Kita?

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di Rumah Sakit di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ... " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layer besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu" Kembali terlihat dimana si istri

sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang ! Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00". Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Di saat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain, sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Tuhan Yesus Memberkati !
mail@gotn-ministry.org

Tuhan Menuntun Langkahmu

Pada tahun 1864, sewaktu terjadi krisis di Telegu Mission di India, seorang insinyur sipil bernama John E. Clough menawarkan diri untuk pergi ke rnisi itu untuk memberikan bantuan. Dewan misionari dari The American Baptist Missionary Union memiliki keraguan tentang mengapa seorang insinyur sipil yang tidak pernah sekolah di senlinari mau pergi ke India, namun mereka mengagumi semangatnya, jadi mereka mengizinkan kepergiannya.

Seiring berlalunya waktu, menjadi jelas mengapa Tuhan memanggilnya ke India. Selama kelaparan besar tahun 1876-77, Clough mengawasi penggalian Kanal Buckingham. Posisinya memampukan dia mempekerjakan ribuan penduduk asli yang kelaparan dan dengan demikian, mereka tetap dapat memperoleh nafkah dan membeli makanan

Karena tindakan praktis namun menyelamatkan nyawa ini, Telegus terbuka untuk menerima apa yang benar-benar ingin Clough berikan kepada mereka: salinan-salinan Kitab Suci dan pesan Yesus Kristus yang mengubah kehidupan.

Hanya Tuhan yang benar-benar dapat melihat awal dan akhir situasi atau keadaan apa pun. Hanya Dia yang mengetahui orang yang paling tepat untuk setiap pekerjaan dalam kerajaanNya.

Tuhan selalu berada dalam proses mempersiapkan Anda untuk langkah Anda berikutnya. Dari mana Anda berada, itu mungkin tidak kelihatan seperti jalan yang paling logis, namun begitu Anda melangkah, akan menjadi jelas mengapa Anda di sana. Tuhan Memberkati.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat GOTN
mail@gotn-ministry.org

Permintaan


Aku meminta kekuatan kepada Tuhan,
Agar aku berhasil dalam pekerjanku.
Dibuatnya aku lemah,
Agar aku belajar rendah hati dan taat.

Aku meminta kesehatan,
Agar aku dapat melakukan hal- hal yang ?lebih besar?.
Diberinya aku kelemahan tubuh,
Agar aku dapat melakukan hal-hal yang ?lebih baik?.

Aku meminta kekayaan,
Agar aku lebih bahagia.
Diberinya aku kemiskinan,
Agar aku lebih bijaksana.

Aku meminta kekuasaan,
Agar aku dapat dipuja semua orang.
Diberinya aku kelemahan,
Agar aku merasa kebutuhan akan Tuhan

Aku meminta semua hal,
Agar aku dapat menikmati hidup.
Diberinya aku hidup,
Agar aku dapat menikmati semua hal.

Aku tidak mendapat sesuatu pun yang aku minta.
Tetapi mendapat semua yang aku butuhkan.
Bertentangan dengan keinginanku,
Doa-doaku yang tak terucapkan dijawab.

Di antara semua orang,
Aku diberkati dengan melimpah.

Tuhan Memberkati
mail@gotn-ministry.org

Tenang

Menjadi tenang adalah hal yang paling susah kita lakukan disaat badai datang di dalam hidup kita. Firman Tuhan berkata bahwa didalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan kita. Dengan tinggal tenang kita mempunyai kesempatan untuk berpikir lebih dalam tentang pergumulan yang sedang kita alami dan tidak mengambil keputusan dengan tergesa-gesa.

Jadilah tenang , disaat badai datang , tinggal tenang di hadapan Tuhan adalah salah satu sumber kekuatan karena dengan tinggal tenang kita mempunyai kesempatan dan waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Didalam ketenangan kita dapat merefleksi hidup kita sehingga kita menemukan kehendak Tuhan yang indah di balik badai yang terjadi di dalam hidup kita.

? Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.? Yesaya 30 : 15 b

Tuhan Yesus Memberkati !
mail@gotn-ministry.org

Sabtu, 20 September 2008

Penglihatan

From: Michell Suharli

Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika engkau merindukan seseorang begitu dalam, hingga engkau ingin mengambilnya dari angan-anganmu, lalu memeluknya erat-erat !

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka...tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu lain, yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu.
Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna.
Percayalah pada dia yang dapat membuatmu tersenyum.
............ Sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang.
Carilah dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang engkau ingin angankan...
Pergilah kemana engkau ingin pergi...
Jadilah seperti yang engkau kehendaki.
Sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan dalam hal yang positif...

Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum.
Cukup pencobaan untuk membuatmu kuat.
Cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi.
Dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu.
Mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.
Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu.
Engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit hatimu.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis sementara semua orang di sekelilingmu tersenyum. Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum sementara semua orang di sekelilingmu menangis.
Jangan hitung tahun-tahun yang lewat, hitunglah s aat-saat yang indah ..
HIDUP TIDAK DIUKUR DENGAN BANYAKNYA NAPAS YANG KITA HIRUP melainkan DENGAN SAAT-SAAT DIMANA KITA MENARIK NAPAS BAHAGIA.

Pengampunan bagi pendosa terbesar

Artikel yang mengharukan ini diterjemahkan dari Pardon for the Greatest Sinners, tulisan Jonathan Edwards. Kiranya Tuhan memakai artikel ini untuk memanggil orang-orang berdosa seperti kita untuk datang kepada-Nya.
Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu (Mazmur 25:11).

Nyata dari kalimat-kalimat dalam mazmur ini bahwa ketika mazmur ini ditulis, Daud sedang mengalami kesulitan dan bahaya. Ini nampak khususnya di ayat ke-15 dan berikutnya: "Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring," dsb. Kesedihannya membuatnya memikirkan dan mengakui dosa-dosanya, dan berseru kepada Tuhan untuk pengampunan. Lihat ayat 7: "Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat;" dan ayat 18: "Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku."

Dapat dilihat dalam bacaan ini, argumen-argumen yang dipakai pemazmur untuk memohon pengampunan.

1. Ia memohon pengampunan oleh karena nama Tuhan. Ia tidak mengharapkan pengampunan oleh karena kebaikan atau kelayakan dirinya atas perbuatan baik yang telah ia lakukan, atau kompensasi tertentu yang ia buat atas dosa-dosanya; meskipun kalau kebaikan manusia dapat dijadikan alasan yang valid, Daud memiliki banyak. Akan tetapi ia memohon supaya Tuhan melakukannya karena nama-Nya, karena kemuliaan-Nya, karena kemuliaan kasih karunia-Nya yang cuma-cuma, dan karena kesetiaan-Nya akan kovenan-Nya.
2. Pemazmur menyatakan besarnya dosa-dosanya sebagai argumen untuk belas kasihan. Ia bukan saja tidak menyatakan kebaikannya sendiri, atau kecilnya dosa-dosanya; ia tidak hanya tidak berkata, Ampunilah kesalahanku, karena aku telah berbuat banyak kebaikan untuk mengimbanginya; atau, Ampunilah kesalahanku, karena kesalahanku kecil, dan Engkau tidak semestinya marah terhadapku; kesalahanku tidak terlalu besar, sehingga Engkau tidak semestinya mengingatnya; pelanggaranku tidak besar sehingga Engkau baik untuk mengabaikannya; tapi sebaliknya ia berkata, Ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu. Ia menyatakan besarnya dosanya, dan bukan kecilnya; ia berdoa dengan pertimbangan ini, bahwa dosa-dosanya sangat besar.

Tapi bagaimana ia dapat memakai alasan ini untuk memohon pengampunan? Saya menjawab, Karena semakin besar kesalahannya, semakin ia memerlukan pengampunan. Ini seperti ia sedang berkata, Ampunilah kesalahanku, karena besar kesalahan itu sehingga aku tidak tahan menerima hukumannya; dosaku begitu besar sehingga aku sangat memerlukan pengampunan; keadaanku akan terlampau malang jika Engkau tidak berkenan mengampuniku. Ia menyatakan besarnya dosanya untuk memperkuat permohonannya akan pengampunan, seperti seseorang akan menyatakan besarnya kemalangannya dalam memohon pertolongan. Ketika seorang pengemis meminta roti, ia akan menyatakan besarnya kemiskinan dan keperluannya. Ketika seseorang dalam kesedihan berseru meminta belas kasihan, alasan apa yang lebih pantas untuk diutarakan selain parahnya keadaannya?--Dan Tuhan menerima alasan semacam ini: karena Ia tergerak untuk membelaskasihani kita bukan oleh sesuatu apa pun dalam diri kita selain kemalangan keadaan kita. Ia tidak mengasihani orang-orang berdosa karena mereka layak, tapi karena mereka memerlukan belas kasihan-Nya.

Doktrin
Jika kita sungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan, besarnya dosa kita tidak akan menghalangi pengampunan-Nya.--Jika itu merupakan penghalang, Daud tidak akan pernah menggunakannya sebagai alasan untuk memohon pengampunan.--Hal-hal berikut ini diperlukan agar kita sungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan:

1. Kita harus melihat kemalangan kita, dan menyadari keperluan kita akan belas kasihan. Mereka yang tidak menyadari kemalangan mereka tidak dapat sungguh-sungguh memandang kepada Tuhan untuk belas kasihan; karena belas kasih ilahi memang merupakan kebaikan dan kasih karunia Tuhan kepada yang malang. Tanpa kemalangan sebagai objeknya, tidak ada pemberian belas kasih. Belas kasih tanpa kemalangan, atau tanpa bencana, adalah suatu kontradiksi: karena itu manusia tidak dapat melihat diri mereka sebagai objek belas kasih, kecuali mereka lebih dulu menyadari diri mereka malang; dan karena itu, jika tidak demikian, tidak mungkin bagi mereka untuk datang kepada Tuhan memohon belas kasihan. Mereka harus sadar bahwa mereka adalah anak-anak yang dimurkai; bahwa hukum melawan mereka, dan bahwa mereka menerima kutukannya: bahwa murka Tuhan tinggal pada mereka; dan bahwa Ia marah terhadap mereka setiap hari sementara mereka berada di bahwa dosa.--Mereka harus menyadari bahwa sungguh-sungguh menakutkan menjadi objek murka Allah; bahwa sungguh-sungguh mengerikan memiliki Tuhan sebagai musuh mereka; dan bahwa mereka tidak dapat menanggung murka-Nya. Mereka harus sadar bahwa dosa membuat mereka makhluk-makhluk yang malang, apapun kenikmatan temporer yang mereka miliki; bahwa mereka tidak dapat tidak berada dalam keadaan yang malang, menjadi makhluk-makhluk yang celaka, sepanjang Tuhan marah dengan mereka; bahwa mereka tidak memiliki kekuatan, dan harus binasa, selamanya, kecuali Tuhan menolong mereka. Mereka harus melihat bahwa mereka tidak ada harapan, bagaimanapun orang lain menolong mereka; bahwa mereka berada di atas jurang kemalangan kekal; dan bahwa mereka harus jatuh ke dalamnya, jika Tuhan tidak membelaskasihani mereka.
2. Mereka harus sadar bahwa mereka tidak layak mendapat belas kasihan Tuhan. Mereka yang sungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan, datang sebagai pengemis, dan bukan penagih: mereka datang untuk belas kasihan belaka, untuk kasih karunia yang berdaulat, dan bukan untuk apa pun yang menjadi hak mereka. Karena itu, mereka harus melihat bahwa kemalangan mereka secara adil mereka terima, dan bahwa murka yang mereka hadapi secara adil mengancam mereka; dan bahwa mereka telah layak bahwa Tuhan menjadi musuh mereka, dan terus menjadi musuh mereka. Mereka harus sadar bahwa Tuhan adil untuk melakukan apa yang telah dikatakan-Nya dalam hukum-Nya yang suci, yaitu membuat mereka objek murka dan kutuk-Nya dalam neraka sepanjang kekekalan.--Mereka yang datang kepada Tuhan memohon belas kasihan dalam sikap yang benar tidak akan mempertanyakan keadilan-Nya; tapi mereka datang dalam kesadaran akan ketidaklayakan mereka yang sangat, seperti dengan tali melingkari leher mereka, dan tersungkur dalam debu di kaki belas kasihan.
3. Mereka harus datang kepada Tuhan memohon belas kasihan dalam dan melalui Yesus Kristus saja. Segala harapan mereka untuk belas kasihan harus didapat dari pengertian akan siapa Dia, apa yang telah dikerjakan-Nya, dan apa yang telah diderita-Nya; dan bahwa tidak ada nama lain di bawah langit, di antara manusia, yang olehnya kita dapat diselamatkan, kecuali nama Kristus; bahwa Ia adalah Anak Allah, dan Juruselamat dunia; bahwa darah-Nya membasuh segala dosa, dan bahwa Ia sangat mulia, bahwa semua orang berdosa akan diampuni dan diterima dalam Dia.--Adalah tidak mungkin bagi siapa pun yang datang kepada Tuhan memohon belas kasihan, untuk tidak memiliki harapan akan belas kasihan. Kedatangan mereka kepada Tuhan untuk mendapat belas kasihan berarti bahwa mereka memiliki harapan tertentu untuk mendapatkannya, karena jika tidak mereka tidak akan merasa perlu untuk datang. Tapi mereka yang datang dalam sikap yang benar memiliki segala harapan mereka melalui Kristus, atau dari pengertian penebusan-Nya, dan kecukupannya.--Jika orang-orang dengan demikian datang kepada Tuhan untuk mendapatkan belas kasihan, besarnya dosa-dosa mereka tidak akan menghalangi pengampunan. Betapapun besar dan banyaknya dosa-dosa mereka, tidak akan menjadikan Tuhan sedikitpun kekurangan pengampunan bagi mereka. Ini dapat ditunjukkan melalui pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Belas kasih Tuhan cukup untuk mengampuni dosa-dosa terbesar, seperti dosa yang terkecil; dan ini karena belas kasih-Nya tidak terbatas. Apa yang tidak terbatas, melebihi apa yang besar seperti melebihi apa yang kecil. Jadi Tuhan karena tidak terbatas besarnya, Ia melebihi raja-raja seperti Ia melebihi pengemis-pengemis; Ia melebihi malaikat yang tertinggi, sama seperti Ia melebihi cacing yang paling rendah. Suatu ukuran yang terbatas tidak lebih mendekati sesuatu yang tidak terbatas daripada ukuran yang lain.--Jadi belas kasih Allah yang tidak terbatas pasti cukup untuk mengampuni semua dosa, seperti mengampuni satu dosa. Jika satu dari dosa-dosa terkecil tidak melebihi belas kasihan Tuhan, demikian pula dosa yang terbesar, atau sepuluh ribu dosa yang terbesar.--Akan tetapi, harus diakui bahwa hal ini saja tidak membuktikan doktrin ini. Karena meskipun belas kasih Tuhan boleh cukup untuk mengampuni dosa-dosa besar; akan tetapi ada rintangan yang lain di samping kurangnya belas kasihan. Belas kasih Tuhan boleh cukup, namun atribut-atribut yang lain bisa melawan pemberian belas kasih dalam kasus ini.--Karena itu saya mengamati,
2. Bahwa pelunasan Kristus cukup bagi penghilangan kebersalahan yang terbesar seperti yang terkecil: 1 Yohanes 1:7, "Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa." Kisah Para Rasul 13:39, "Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa." Segala dosa mereka yang sungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk belas kasihan, apapun itu, dibayar lunas, jika Tuhan, yang mengatakannya, benar; dan jika dosa-dosa itu dibayar lunas, tentu tidaklah aneh, kalau Tuhan siap untuk mengampuninya. Sehingga setelah Kristus melunasi semua dosa, atau mengerjakan pelunasan yang cukup bagi semua, sekarang tidaklah inkonsisten dengan kemuliaan atribut-atribut ilahi untuk mengampuni dosa-dosa terbesar mereka yang dalam sikap yang benar datang kepada-Nya untuk belas kasihan. Tuhan sekarang boleh mengampuni pendosa-pendosa terbesar tanpa menentang kemuliaan kesucian-Nya. Kesucian Tuhan tidak akan membiarkan-Nya memberikan toleransi sedikitpun terhadap dosa, melainkan membuat-Nya memberikan kebencian yang selayaknya terhadapnya. Akan tetapi Kristus setelah membayar lunas dosa, Tuhan sekarang dapat mengasihi orang berdosa, dan tidak memberikan toleransi sedikitpun terhadap dosa, betapapun besarnya dosa-dosanya. Adalah suatu bukti yang cukup akan kemuakan Tuhan terhadap dosa, bahwa Ia mencurahkan murka-Nya pada Anak-Nya sendiri yang dikasihi-Nya, ketika Ia menanggung kesalahan itu pada diri-Nya sendiri. Tidak ada yang dapat lebih menunjukkan kebencian Tuhan terhadap dosa daripada hal ini. Seandainya seluruh umat manusia dihukum secara kekal, ini tidak akan menjadi bukti yang sama besarnya.
Tuhan bisa, melalui Kristus, mengampuni pendosa yang terbesar tanpa melawan kemuliaan-Nya. Kemuliaan-Nya memerlukan pemuasan; tapi penderitaan Kristus secara penuh memperbaiki kerusakan. Biarlah kebencian yang ada begitu besar, namun jika seorang yang begitu mulia seperti Kristus menjadi Perantara bagi pelanggar, dan menderita begitu rupa baginya, ini secara penuh memperbaiki kerusakan yang diperbuat terhadap Raja sorga dan bumi. Penderitaan Kristus secara penuh memuaskan keadilan. Keadilan Tuhan, sebagai Penguasa dan Hakim agung dunia ini, menuntut penghukuman dosa. Hakim agung harus menghakimi dunia menurut aturan keadilan. Tuhan tidak menunjukkan belas kasihan sebagai seorang hakim, tapi sebagai seorang penguasa; karena itu pemberian belas kasihan-Nya sebagai seorang penguasa, dan keadilan-Nya sebagai seorang hakim, harus konsisten satu sama lain; dan ini dilakukan melalui penderitaan Kristus, yang melaluinya dosa dihukum secara penuh, dan keadilan mendapat jawaban. Roma 3:25,26, "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus."--Hukum Taurat bukanlah penghalang pengampunan dosa yang terbesar, jika manusia datang dengan sungguh kepada Tuhan untuk belas kasihan: karena Kristus telah menggenapi hukum Taurat, Ia telah menanggung kutukannya, dalam penderitaannya; Galatia 3:13, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'"
3. Kristus tidak akan menolak untuk menyelamatkan pendosa-pendosa terbesar, yang dengan sikap yang benar datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan; karena inilah pekerjaan-Nya. Adalah pekerjaan-Nya menjadi Juruselamat orang-orang berdosa; untuk itulah Ia datang ke dalam dunia; dan karena itu Ia tidak akan berkeberatan. Ia tidak datang untuk memanggil orang-orang benar, tapi orang-orang berdosa kepada pertobatan, Matius 9:13. Demi menyembuhkan manusia dari dosalah Ia datang ke dalam dunia: karena itu Ia tidak akan menolak siapapun yang sangat berdosa. Semakin berdosa ia, semakin perlu ia akan Kristus.--Keberdosaan manusia merupakan alasan Kristus datang ke dalam dunia; demi melepaskan manusia dari kemalangan inilah Ia datang. Semakin banyak mereka memilikinya, semakin perlu mereka untuk dibebaskan; "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit," Matius 9:12. Dokter tidak akan berkeberatan menyembuhkan seseorang yang mendatanginya, yang sangat memerlukan pertolongannya. Jika seorang dokter yang penuh kasih datang ke antara orang yang sakit dan luka, tentu ia tidak akan menolak menyembuhkan mereka yang paling memerlukan kesembuhan, jika ia sanggup menyembuhkan mereka.
4. Di sinilah kemuliaan kasih karunia melalui penebusan Kristus, yaitu dalam kecukupannya bagi pengampunan pendosa-pendosa terbesar. Seluruh karya keselamatan adalah demi tujuan ini, untuk memuliakan kasih karunia Allah yang cuma-cuma. Tuhan memiliki dalam hati-Nya sejak kekekalan untuk memuliakan atribut ini; dan karena itulah jalan keselamatan bagi orang-orang berdosa melalui Kristus direncanakan. Kebesaran kasih karunia ilahi sangat nampak dalam hal ini, yaitu bahwa Allah melalui Kristus menyelamatkan pelanggar-pelanggar terbesar. Semakin besar kesalahan seorang pendosa, semakin mulia dan ajaib kasih karunia yang dinyatakan dalam pengampunannya: Roma 5:20, "Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah." Rasul Paulus, ketika menceritakan betapa ia adalah seorang pendosa yang besar, mencatat limpahnya kasih karunia dalam pengampunannya, di mana kebersalahannya yang besar merupakan alasannya: 1 Timotius 1:13,14, "Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, .... Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus." Sang Penebus dimuliakan dalam kecukupan-Nya menebus mereka yang begitu berdosa, dalam kecukupan darah-Nya untuk membasuh kesalahan yang terbesar, dalam kemampuan-Nya menyelamatkan manusia sampai sejauh apapun, dan dalam penebusan-Nya bahkan dari kemalangan yang terbesar. Adalah kemuliaan Kristus untuk menyelamatkan pendosa-pendosa terbesar, ketika mereka datang kepada-Nya, sebagaimana merupakan kehormatan seorang dokter untuk menyembuhkan penyakit atau luka yang hampir tidak tertolong. Karena itu, jelas, Kristus akan bersedia untuk menyelamatkan pendosa-pendosa terbesar, jika mereka datang kepada-Nya; karena Ia tidak akan mengurangi kemuliaan-Nya sendiri, dan nilai serta kuasa darah-Nya. Melihat bagaimana Ia telah menyerahkan diri-Nya untuk menebus orang-orang berdosa, Ia tidak akan tidak bersedia untuk menunjukkan bahwa Ia mampu menebus sampai yang paling jauh sekalipun.
5. Pengampunan diberikan dan dijanjikan kepada pendosa-pendosa terbesar sama seperti siapapun, jika mereka datang dengan benar kepada Tuhan untuk mendapat belas kasihan. Undangan Injil selalu dalam kalimat-kalimat yang universal: misalnya, Ayo, hai semua orang yang haus; Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat; dan, Barangsiapa yang mau, hendaklah ia datang. Dan suara Hikmat adalah kepada manusia secara umum: Amsal 8:4, "Hai manusia, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku." Bukan kepada manusia bermoral, atau beragama, melainkan kepadamu, Hai manusia. Maka Kristus berjanji, Yohanes 6:37, "Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." Inilah arahan Kristus kepada rasul-rasul-Nya, setelah kebangkitan-Nya, Markus 16:15,16, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan." Yang sesuai dengan apa yang dikatakan rasul Paulus, bahwa "Injil ... telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit," Kolose 1:23.

Aplikasi

Tujuan subjek ini adalah untuk mendorong orang-orang berdosa yang nuraninya dibebani oleh perasaan bersalah, untuk segera pergi kepada Tuhan melalui Kristus untuk pengampunan. Jika Anda pergi dalam sikap yang telah dijelaskan, tangan belas kasih terbuka untuk menerima Anda. Anda tidak perlu sama sekali lebih takut datang karena dosa-dosa Anda, betapapun dosa-dosa itu sangat hitam. Jika Anda memiliki kesalahan sebanyak semua orang-orang jahat di dunia, dan semua jiwa-jiwa terhukum di neraka; namun jika Anda datang kepada Tuhan untuk belas kasihan, menyadari kekotoran Anda, dan memohon pengampunan hanya melalui belas kasih yang cuma-cuma dari Tuhan dalam Kristus, Anda tidak perlu takut; besarnya dosa-dosa Anda tidak akan menghalangi pengampunan Anda. Karena itu, jika jiwa Anda berbeban berat, dan Anda tertekan karena ketakutan akan neraka, Anda tidak perlu menanggung beban itu dan tertekan lagi. Jika Anda bersedia, Anda dapat datang dan melepaskan beban itu, dan meletakkannya pada Kristus, dan beristirahat di dalam Dia.

Akan tetapi di sini saya akan berbicara mengenai keberatan-keberatan yang siap disampaikan oleh orang-orang berdosa.

1. Beberapa mungkin berkata, aku telah menghabiskan masa mudaku dan seluruh yang terbaik dalam hidupku dalam dosa, dan aku takut Tuhan tidak akan menerimaku, ketika aku memberikan-Nya hanya usia tuaku.--Terhadap hal ini saya akan menjawab,
1. Pernahkah Tuhan berkata bahwa Ia tidak akan menerima pendosa-pendosa tua yang datang kepada-Nya? Tuhan sering memberi dan berjanji secara universal; dan adakah pengecualian yang demikian? Apakah Kristus berkata, Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum, kecuali pendosa-pendosa tua? Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, kecuali pendosa-pendosa tua, Aku akan memberi kelegaan kepadamu? Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang, jika ia bukan pendosa tua? Pernahkah Anda membaca pengecualian semacam itu di Alkitab? dan kenapa Anda harus membiarkan pengecualian yang Anda buat sendiri dari pikiran Anda, atau malah yang setan taruh dalam kepala Anda, dan yang tidak punya dasar dalam firman Allah?--Memang lebih jarang pendosa-pendosa tua bersedia datang, daripada yang lain; tapi jika mereka sungguh datang, mereka diterima seperti siapapun juga.
2. Ketika Tuhan menerima orang-orang muda, itu bukan karena pelayanan yang mereka akan lakukan bagi-Nya setelah itu, atau karena masa muda lebih berharga diterima daripada masa tua. Anda kelihatannya sepenuhnya keliru dalam hal ini, dalam mengira bahwa Tuhan tidak akan menerima Anda karena Anda tua; seolah-olah Ia lebih menerima orang-orang dalam masa muda mereka, karena masa muda mereka lebih berharga mendapat penerimaan-Nya; padahal sebenarnya hanya karena Yesus Kristus, Allah bersedia menerima siapa pun. Anda berkata, hidupmu hampir habis, dan Anda takut bahwa masa terbaik untuk melayani Tuhan sudah lewat; dan karena itu Tuhan tidak akan menerima Anda sekarang; seolah-olah karena pelayanan yang mungkin diberikan oleh orang-orang yang bertobatlah, Ia menerima mereka. Tapi suatu sikap membenarkan diri berada di balik keberatan-keberatan seperti itu. Manusia tidak dapat meninggalkan pemikiran bahwa karena kebaikan dan pelayanan merekalah, baik dilakukan atau diharapkan untuk dilakukan, Tuhan menerima mereka, dan berkenan terhadap mereka.--Memang mereka yang menyangkal Tuhan dalam masa muda mereka, bagian terbaik hidup mereka, dan menghabiskannya untuk melayani Setan, berdosa dengan parah dan pantas dimurkai Allah; dan Ia sering membiarkan mereka kepada kekerasan hati ketika mereka tua. Tetapi jika mereka bersedia menerima Kristus pada masa tua, Ia siap menerima mereka seperti yang lain; karena dalam hal tersebut Tuhan menghargai hanya Kristus dan kelayakan-Nya.
2. Akan tetapi, kata seseorang, saya takut saya telah melakukan dosa-dosa yang cenderung dilakukan orang-orang yang tidak dipilih. Saya telah berdosa terhadap terang, dan dakwaan kuat hati nurani; saya telah berdosa begitu berani; dan telah menolak pekerjaan Roh Kudus, sehingga saya takut saya telah melakukan dosa-dosa yang tidak pernah dilakukan kaum pilihan Allah. Saya tidak dapat membayangkan bahwa Tuhan akan membiarkan seseorang yang Ia akan selamatkan, untuk terus-menerus melakukan dosa-dosa melawan begitu kuatnya terang dan dakwaan, dan dengan keberanian yang begitu menyedihkan.--Yang lainnya mungkin berkata, saya telah berkali-kali memberontak terhadap Tuhan; memiliki pikiran-pikiran yang menghujat, roh yang membenci; dan telah menyalahgunakan belas kasih dan pekerjaan Roh, menginjak-injak Juruselamat, dan dosa-dosa saya adalah seperti yang cenderung dilakukan mereka yang ditetapkan untuk binasa. Kepada semuanya ini saya menjawab,
1. Tidak ada dosa yang hanya dilakukan mereka yang tidak dipilih selain dosa terhadap Roh Kudus. Apakah Anda menemukan yang lainnya dalam firman Allah? Dan jika Anda tidak menemukannya, apa dasar Anda berpikir demikian? Aturan apa lagi yang kita punyai, untuk menghakimi masalah-masalah seperti ini, selain firman ilahi? Jika kita melampauinya, kita akan berada dalam kegelapan. Ketika kita mencoba melebihi firman Allah, Setan memimpin kita. Anda berpikiran bahwa dosa-dosa seperti itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak dipilih, dan yang tidak diampuni Tuhan. Tapi apa alasan Anda, jika Anda tidak menemukannya dalam firman Allah? Apakah karena Anda tidak dapat melihat belas kasihan Tuhan cukup untuk mengampuni, atau darah Kristus cukup untuk membersihkan dosa-dosa seperti itu? Jika ya, ini karena Anda belum pernah melihat betapa besarnya kasih Allah; Anda tidak pernah melihat kecukupan darah Kristus, dan Anda tidak tahu seberapa besar kuasanya. Beberapa orang-orang pilihan telah melakukan berbagai macam dosa, kecuali dosa terhadap Roh Kudus; dan kecuali Anda telah melakukan dosa ini, Anda belum melakukan dosa yang hanya dilakukan mereka yang tidak dipilih.
2. Orang mungkin lebih cenderung untuk tidak percaya karena dosa-dosa yang telah mereka lakukan, tapi tidak sedikitpun kurang mendapat pengampunan ketika mereka sungguh percaya. Harus diakui bahwa beberapa pendosa lebih berada dalam kebahayaan neraka dibandingkan yang lainnya. Meskipun semuanya berada dalam kebahayaan yang besar, beberapa lebih sulit untuk diselamatkan. Beberapa lebih sulit untuk bertobat dan datang kepada Kristus: tapi semua yang datang kepada-Nya sama-sama diterima; dan ada pengharapan yang sama buat satu orang seperti yang lain.--Dosa-dosa yang Anda sebutkan memang sangat jahat dan membuat Tuhan murka, dan membawa jiwa kepada bahaya hukuman kebinasaan, dan bahaya menjadi keras hati untuk selamanya; dan Tuhan lebih cenderung membiarkan manusia berada dalam kekerasan hatinya karena dosa-dosa tersebut, lebih daripada dosa-dosa yang lain. Namun dosa-dosa ini tidak hanya dilakukan orang-orang yang tidak dipilih; ada satu dosa yang hanya dilakukan mereka yang tidak dipilih, yaitu dosa terhadap Roh Kudus. Tidak peduli dosa-dosa yang telah Anda perbuat, jika Anda dapat menemukan dalam hati Anda untuk datang kepada Kristus, dan berjanji kepada-Nya, Anda akan diterima sama sekali tidak kurang karena telah melakukan dosa-dosa itu.--Meskipun Tuhan lebih jarang membuat pendosa-pendosa seperti itu untuk datang kepada Kristus daripada yang lain, itu bukan karena belas kasih atau penebusan Kristus tidak begitu cukup bagi mereka seperti bagi yang lain, tapi karena dalam hikmat-Nya Ia memilih untuk memberikan kasih karunia-Nya secara demikian, untuk menahan kejahatan manusia; dan karena adalah kehendak-Nya untuk memberikan kasih karunia yang mempertobatkan dalam penggunaan cara-cara, di antaranya yaitu hidup bermoral dan saleh, dan sesuai dengan keyakinan hati nurani kita. Tapi ketika sekali orang berdosa manapun bersedia untuk datang kepada Kristus, belas kasih siap diberikan kepadanya seperti kepada siapapun. Tidak ada pertimbangan apa-apa terhadap dosa-dosanya; betapapun ia begitu berdosa, dosa-dosanya tidak diingat; Tuhan tidak mempersalahkannya.
3. Tapi tidakkah lebih baik bagi saya untuk menunggu sampai saya telah menjadikan diri saya lebih baik, sebelum saya datang kepada Kristus? Saya telah, dan melihat diri saya sangat jahat sekarang; tapi saya berharap memperbaiki diri saya, dan menjadikan diri saya paling tidak tidak sejahat dulu: baru saya akan lebih berani untuk datang kepada Tuhan memohon belas kasihan.--Menjawab keberatan ini,
1. Pikirkan bagaimana tidak beralasan tindakan Anda. Anda berusaha untuk menjadi juruselamat Anda sendiri; Anda berusaha mendapat sesuatu dari diri Anda sendiri, supaya lebih diterima. Dari sini kelihatan bahwa Anda tidak berusaha diterima hanya karena Kristus. Dan tidakkah ini merampas Kristus kemuliaan-Nya menjadi satu-satunya Juruselamat Anda? Namun inilah cara Anda berharap membuat Kristus bersedia menyelamatkan Anda.
2. Anda tidak akan pernah dapat datang kepada Kristus sama sekali, kecuali Anda lebih dulu melihat bahwa Ia tidak akan lebih bersedia menerima Anda karena apa pun yang Anda dapat lakukan. Anda harus lebih dulu melihat, bahwa adalah kesia-siaan bagi Anda untuk mencoba membuat diri Anda lebih baik demi alasan itu. Anda harus melihat bahwa Anda tidak akan pernah dapat menjadikan diri Anda lebih layak, atau kurang layak, oleh karena sesuatu apapun yang dapat Anda lakukan.
3. Jika Anda sungguh-sungguh datang kepada Kristus, Anda harus melihat bahwa ada kecukupan dalam Dia bagi pengampunan Anda, meskipun Anda tidak lebih baik daripada diri Anda sekarang. Jika Anda tidak melihat kecukupan Kristus untuk mengampuni Anda, tanpa sedikitpun kebaikan Anda sendiri, Anda tidak akan pernah datang untuk diterima oleh-Nya. Jalan untuk diterima yaitu untuk datang---bukan atas dasar bahwa sekarang Anda telah menjadikan diri Anda lebih baik, dan lebih layak, atau tidak terlalu hina, tetapi---hanya atas dasar kelayakan Kristus, dan belas kasihan Tuhan.
4. Jika Anda sungguh-sungguh datang kepada Kristus, Anda harus datang kepada-Nya untuk menjadikan Anda lebih baik. Anda harus datang sebagai seorang pasien datang kepada dokternya, dengan penyakit atau luka-lukanya untuk disembuhkan. Bentangkan segala kejahatanmu di hadapan-Nya, dan jangan mengajukan kebaikanmu; tapi ajukanlah keburukanmu, dan kebutuhanmu karenanya: dan katakan, seperti pemazmur, bukan ampunilah kesalahanku, sebab tidak begitu besar kesalahan itu, melainkan, "ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu."

Diambil dari : http://reposeinthee.blogspot.com